Wednesday, November 10, 2010

a story ..





Suatu hari, Tuhan mempertemukan wanita dengan pria. Disitu wanita dan pria saling berdebat. Saling menjelekan satu sama lain. Mereka bertengkar dan berdebat hebat. Sang pria pun diberikan kesempatan pertama oleh Tuhan untuk mengutarakan hatinya.

Pria : "Hei kau wanita, bisakah kau diam sejenak? mulutmu itu tidak pernah berhenti berbicara. Saya pusing mendengarnya. Hidupmu pun terlalu rumit. Cara berpikirmu terlalu detail dan berbelit-belit. Bisakah kau gunakan otakmu untuk berbicara dan berpikir? Jangan menggunakan hati! Karena hati mu penuh dengan racun-racun yang mematikan. Perasaan mu terlalu rapuh! Kau gampang untuk diinjak-injak dan dijinakkan. Mau kau taruh mana harkat dan martabat kita sebagai manusia?? Kau itu juga terlalu banyak mengatur! Hidupmu sendiri saja belum tentu berjalan baik, buat apa kau repot-repot mengurusi hidup orang lain? Dan kau sangat lihai memainkan peran mu. Pura-pura menjadi suci dengan memperhatikan orang lain dan mencoba untuk menjaga perasaan orang lain. Semua itu palsu! Kau hanya takut dimarahi Tuhan kan??!"

Setelah mendengar keluh kesah dari sang Pria, Tuhan pun cuma tertawa dan mempersilahkan wanita untuk mengungkapkan perasaannya.

Wanita : " Hei kamu! Jangan sembarangan bicara ya! Justru mulutmu itu yang kotor! Penuh dengan kebohongan dan kepura-puraan! Memank paling lihai kau jika berbohong. Sampai-sampai kau membuat kaum wanita terlena padamu. Menjatuhkan air mata karena perbuatanmu yang tidak pernah bisa setia. Sedih dan suram menjalani hidup karena kau patahkan hati nya yang indah menjadi pecahan puing-puing. Harusnya otak mu itu tidak terletak di kepala. Buat apa kau punya otak tapi tidak bisa menggunakan hati, hei adam?? Angan-anganmu terlalu besar. Sampai-sampai kau tidak tahu bagaimana rasanya jatuh. Selalu tidak pernah puas dengan satu hal. Mencari dan terus mencari yang lebih dan lebih baik lagi sampai kau tidak tahu bagaimana nyaman nya berlabuh. Emosimu pun selalu meledak-ledak. Bagaikan rangkaian petasan yang diledakkan saat pergantian tahun tiba. Sampai-sampai kau tidak sadar kalau kau telah melukai hati banyak orang. Tiada kata yang lebih tepat untuk mu selain BRENGSEK."

Setelah mendengar pertengkaran hebat tersebut, Tuhan pun diam sejenak. Tuhan hanya bergantian melemparkan pandangan kepada mereka berdua. Tak lama pun Tuhan akhirnya berkata:
" Hei kalian wahai pria dan wanita. Mengapa engkau terlihat sangat pusing? Membuang waktu dan tenaga kalian dengan percuma hanya untuk membahas masalah seperti ini. Kau pria, mengapa kau memusingkan bagaimana rupa dia wanita? Karena seperti itu lah mereka ku ciptakan. Dan kau wanita, mengapa kau memusingkan bagaimana rupa dia pria? Karena seperti itu lah mereka ku ciptakan. Buat apa kalian kuciptakan sama tetapi dengan dia pria dan dia wanita? Karena kalian memang tidak sama. Kalian ada kuciptakan menjadi sepasang yang saling melengkapai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Bukan mengeluh dan menyalahkan Tuhan mengapa kalian dibuat seperti itu. Karena akan menjadi banyak sekali pria dan wanita di luar sana yang akan datang kepadaku hanya untuk bertengkar seperti yang kalian lakukan tadi. Tapi cobalah untuk membuka mata, hati, dan pikiran kalian masing-masing, menyadari kalau kalian memang diciptakan berbeda untuk menjadi satu. Satu yang Aku minta, stop pertengkaran dan perdebatan yang menggelikan ini. Kalian hanya menambah pekerjaan Ku saja. Masih banyak yang harus Aku kerjakan dan Aku perhatikan tingkah lakunya yang cukup menggelikan. Salah satunya wanita ini :) "


- THE END -

No comments: